JAKARTA, KOMPAS.com — Akibat kerusuhan yang terjadi di Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, pemerintah memperkirakan kerugian yang dialami para pengusaha mencapai ratusan miliar rupiah. Kerugian muncul karena terhambatnya arus keluar masuk truk-truk kontainer yang akan diekspor atau barang yang diimpor untuk diperdagangkan di dalam kawasan pabean Indonesia.
"Sementara ini memang belum ada taksiran yang fixed (tepat) soal kerugian, tetapi pasti ratusan miliar rupiah karena Tanjung Priok melayani ekspor impor," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Perdagangan dan Perindustrian, Kantor Menko Perekonomian, Edy Putra Irawadi di Jakarta, Rabu (14/4/2010).
Menurut Edy, saat ini truk-truk yang keluar masuk dari kawasan Terminal Peti Kemas Koja terhambat akibat kerusuhan tersebut. Meski demikian, belum ada rencana pengalihan bongkar muat barang dari pelabuhan Tanjung Priok ke kawasan lain.
Di Koja (Terminal Peti Kemas Koja ) terganggu, tetapi di pusat Jakarta International Container Terminal (JICT) tidak. Namun, sayangnya, tanah yang dipersengketakan itu sebenarnya untuk pengembangan Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang dihubungkan langsung ke Tanjung Priok. "Sementara ini, semua truk kontainer terhenti semua," ungkapnya.
Rabu, 14 April 2010
Kerugian Koja
Kerugian akibat Kerusuhan Koja Ratusan Miliar Rupiah
Laporan wartawan KOMPAS Orin Basuki
Rabu, 14 April 2010 | 18:29 WIB
KOMPAS/HELENA F NABABAN
Ilustrasi kontainer di pelabuhan
TERKAIT:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar